Jakarta – Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) turut memeriahkan Festival Hari Ibu yang di gelar Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat dengan mengusung tema “Perempuan Hebat, Bangsa Kuat.”
Festival tersebut diprakasai oleh Pokja Wartawan Kota Tua yang berklobarasi dengan beberapa organisasi, salah satunya adalah Organisasi Gerakan Pendidikan Indonesia Baru atau yang disingkat dengan GPIB DPW DK Jakarta,Karang Taruna DK Jakarta, DPW IPJI DK Jakarta, Komunitas Kota Tua Jakarta dan Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia.
Festival Peringatan Hari Ibu di Kota Tua Jakarta itu, dibuka secara resmi oleh Senator DPD RI dari Wilayah Pemilahan DK Jakarta Hj.Fahira Fahmi Idris,SE, MH.
Dalam festival peringatan hari Ibu tersebut di warnai beberapa acara antara lain Senam Sehat, Talk Show yang mengangkat tema menganai Peran Ibu di era sekarang, dan puncak acara Festival Peringatan Hari Ibu tersebut adalah acara Cuci kaki ibu yang dikuti puluhan orang tua dan anak yang digelar di hadapan Hj.Fahira Fahmi Idris,SE,MH sebagai Anggota DPD RI dan Para Ketua Organisasi pendukung acara berserta tamu undangan lainnya.
Selain menyaksikan proses cuci kaki ibu, Hj.Fahira Fahmi Idris,SE,MH turut serta juga dalam pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
“Saya tadi juga memberikan semangat dan motivasi singkat, bahwa saya punya orang tua alm. Prof. Fahmi Idris, ayah saya itu sangat hormat sama ibundanya, dan saya didik langsung ayah saya juga harus hormat sama ibu saya Ibu Hj. Kartini KH. Hasan Basri. Pernah, ibu saya minta apapun, seyogyanya saya akan nurutin apapun, karena itu pasti baik untuk saya sendiri. Beruntunglah Bapak/Ibu/Sodara sekalian yang masih memiliki Ibundanya, datengin, sayangin, kunjungin, jika ada rezeki berikan untuk nyenengin ibu kita, jangan sampai menyesal jika Ibunda kita sudah tidak ada, maka tempat curhat kita tidak ada lagi”, ujar Fahira Idris dalam sambutannya.
Jurika Fratiwi, SH., SE., MM., Ketua Komite Tetap Advokasi Perlindungan Hak Anak dan Perempuan, Pemberdayaan Perempuan KADIN, mengajak Presiden RI dan Pemerintah, untuk segera mengambil langkah konkrit dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia. Pentingnya mempercepat pencapaian target kesetaraan gender.
“Dengan menerapkan kebijakan yang tepat dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih adil dan setara bagi perempuan Indonesia, ” ujar Jurika.
“Sebenarnya adalah bagaimana memaknai hari itu sendiri bahwa hari Ibu adalah memperingati pergerakan perempuan 1928 gerakan perempuan itu menuju Indonesia, dengan perempuan yang lebih berkualitas kesetaraan gender yang lebih baik seperti itu dalam perayaan hari ibu saat ini,”ucapnya.
Lebih lanjut Jurika mengatakan, saya melihat cukup baik dan sebenarnya sangat luar biasa, tidak saja hanya merayakan suatu hari ibu yang maknanya berbagai multitas, ya Misalnya juga memaknai bahwa perjuangan ibu melahirkan anak, perjuangan ibu bagaimana membangun negara ini, kemudian di sini kegiatan-kegiatan ada pameran pemberdayaan ekonomi, ini sangat baik sekali acara ini dan terus dipertahankan dan dikembangkan budaya-budaya.
“Hari Ibu ini juga terus dikembangkan tetapi yang harus dipahami adalah pergerakannya harus tetap berjalan, seperti tadi saya katakan bahwa Indonesia jadi sekarang kita masih timplang nanti di tahun 2030, kita sudah sama-sama menyepakati dan Sudah menandatangani Juli ditandatangani oleh Jusuf Kalla untuk kesetaraan gender, itu bahwa perempuan dan laki sama, kepemimpinan perempuan dan laki sama, yang membedakan perempuan dan laki-laki itu hanya jenis kelamin, tetapi bukan pekerjaannya, bukan tanggung jawabnya, semua punya sama kesetaraan gender itulah harkat dan martabat dari perempuan yang menuju kesetaraan gender, bukan berarti perempuan harus lebih hebat, ada kata-kata perempuan harus lebih hebat dari laki-laki. Kalau lebih hebat bagus, tetapi bukan tidak boleh lebih hebat, tetapi tolong tempatkan diri sebagai perempuan di mana tempatnya, Artinya kita punya agama yang disesuaikan dengan kaidah-kaidah agama, perempuan harus bagaimana semuanya akan baik, jika semuanya berimbang seperti itu,”bebernya.
“Maka saya juga di hari Ibu ini, tolong Saya mengingatkan ataupun mungkin mensupport, mendorong Bapak Prabowo sebagai Presiden mengingatkan 2030 tinggal 5 tahun lagi, kesetaraan gender 50 – 50 itu harus dicapai dalam 5 tahun ini, kita harus setara, sementara sekarang belum masuk 30% jadi Saya mengingatkan kepada Bapak Presiden untuk mengeluarkan Inpres, karena ini sudah urgent 5 tahun lagi untuk bawa Indonesia harus mencapai kesetaraan gender, kita punya janji dengan PBB, bukan janji kepada siapa-siapa, janji dengan PBB juga janji kepada perempuan Indonesia, bahwa perempuan akan setara di tahun 2030,”ungkapnya.
Jurika berharap Pak Prabowo Bapak Presiden untuk membuat Inpres, intruksi presiden di berbagai lapisan Kementerian, untuk juga mendorong tercapainya kesetaraan gender ini 50 50%.
Fahira Idris juga mengatakan bahwa kegiatan Cuci Kaki Ibu ini kegiatan yang bagus dan ini kali pertamanya hadir dalam kegiatan sederhana dan sangat membanggakan kali ini,
“Saya rasa tahun-tahun kedepannya simbol cuci kaki Ibu dalam hari ibu ini harus di masivkan, karena anak-anak kita harus terus diperlihatkan kegiatan-kegiatan penuh makna dan tinggi moral ini. Saya mendukung Kedepan, semoga makin banyak lagi yang ikut partisipasi dan melek akan Kegiatan Cuci Kaki Ibu, baik dari Pemerintah maupun swasta”, tutup Fahira Idris dalam sambutannya.
Ketua penyelengara Festival Hari Ibu di Kawasan Kota Tua Jakarta Mayuli Setiawati keawak media mengatakan.
“Acara hari ini kita sudah membuka dengan kirab budaya yang di mana dalam perayaan ini ada 7 organisasi yang mendukung dan mensupport, kita berkolaborasi bersama antara lain ada Pokja wartawan Kota Tua, ada karang taruna DKI, ada Gerakan Pendidikan Indonesia Baru, ada persatuan pedagang wisata kota tua dan ada komunitas juga dari kota tua, yang kegiatan ini dan mendukung supaya terjadinya perayaan hari ibu,”terangnya.
“Yang kita mau menampilkan Sisi dari kebudayaan, selain sejarah kota tua yang sudah dikenal di mancanegara dan kita ingin warisan warisan kekayaan yang harus dijaga untuk bangsanya,”imbuhnya
Saat ditanya soal stand stand UMKM yang ada di acara Festival Kota Tua Jakarta, Mayuli setiawati mengatakan.
“Ada berapa tenan rencananya sebenarnya itu tadinya ada sekitar 100 UMKM, tapi karena ada kendala teknis karena cuaca, jadi ini kayaknya ada yang belum hadir, juga mungkin karena acara Masih sampai malam ya, nanti ada yang berdatangan masih terus dan UMKM ini memang kita sedikit berbeda, jadi di mana kita mengikuti apa teknologi yang seperti yang UMKM sudah dilakukan kita menggunakan dengan sistem voucher dan menjadi percontohan yang mungkin akan dilakukan di sekitar untuk PKL di kota tua supaya menjadi lebih teratur,”bebernya.
Ketua Umum GPIB Kombes Pol (P) Ir. Agung Karang yang diwakili oleh Biro OKK DPP GPIB Marsaid keawak menerangkan arahan dan pesan dari Ketua Umum Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) yang mengatakan.
“Pesan dari kami yaitu selalu lakukan yang terbaik dan menghormati para wanita, ya para ibu karena bagaimanapun baiknya suatu bangsa tergantung dari para Ibunya dan para wanitanya kalau di situ wanita yang tadi punya baik, Insyaallah negara juga baik, Kalau para wanita dan ibunya kurang baik ya negara akan rusak,”katanya.
“Hormati wanita atau perempuan sebagai Ibumu. Karena bagaimanapun wanita adalah termasuk tulang punggung negara, dalam membangun bangsa dan negara ini, artinya dari pengurus pusat GPIB sendiri berkomitmen untuk tetap mengangkat derajat para ibu-ibu ini, karena sangat penting sekali, karena kebetulan di DPP sendiri laki-laki lebih sedikit dan perempuan lebih banyak, kita juga mengangkat harkat martabat wanita,”pesanya.
Sedangkan Ketua GPIB DPW DK Jakarta Baginda Doloksaribu,S.Ip menyampaikan Gerakan Pendidikan Indonesia Baru di mana pada hari ini adalah hari Ibu sedunia, di mana kita itu dilahirkan oleh ibu.Kalau ibu kita pasti mendoakan anaknya makanya ada dua, ibuku namaku disebut.
“Jadi sebagai kita sebagai pemerhati pendidikan kumpulan dari sekolah gerakan pendidikan Indonesia ikut serta di hari ibu ini,”ucapnya singkat.
Hadir dalam Festival Hari Ibu Kota Tua Jakarta Para Pengurus dan Anggota GPIB (Gerakan Pendidikan Indonesia Baru) DPW DK Jakarta antara lain Baginda Doloksaribu, S.Ip Sebagai Ketua DPW, Sekretaris Maryanita, ST,
Bendahara Indah Wahyuni, Waben Retno Sugiarti, A.Md, Humas S. Erfan Nurali dan Titik Suparti, Anggota Emmy Indriyani, Wiwin Winarti, AKBP Pol (Pur.) Rusyanto, Hendri Yusrial, A.Md dan Nani Wijaya.