Jakarta – “Jakarta Utara Rumah Kita” dan “Solidaritas Tokoh Masyarakat serta Organisasi Masyarakat Jakarta Utara Bersatu” secara resmi menyerahkan berkas ke Polres Jakarta Utara.
Penyerahan berkas ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang diadakan sebelumnya di Café Dua Hati. Agenda utama dari kegiatan ini adalah penyerahan dokumen berisi permohonan dan pernyataan sikap bersama. Dokumen tersebut memuat dukungan tanda tangan dari 27 organisasi masyarakat (ormas) dan 18 tokoh masyarakat Jakarta Utara, dengan total 45 tanda tangan.
Pernyataan sikap tersebut berfokus pada video yang diduga melibatkan LSM GMBI. Video itu dianggap memicu kegaduhan di lingkungan Kantor Walikota Jakarta Utara, terutama di ruangan Suku Dinas Pariwisata. Para tokoh masyarakat dan ormas menilai bahwa tindakan oknum yang tergambar dalam video tersebut mencerminkan perilaku premanisme, intimidasi, dan kekerasan, yang bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat Jakarta Utara.
Dalam kesempatan ini, para tokoh masyarakat dan ketua organisasi yang hadir menegaskan solidaritas mereka untuk menolak segala bentuk kekerasan dan intimidasi. Penyerahan berkas ini juga menjadi bentuk komitmen bersama dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di Jakarta Utara, serta menegaskan pentingnya wilayah ini tetap menjadi tempat yang aman dan harmonis.
Yusron, salah satu tokoh masyarakat yang hadir, menyampaikan harapannya kepada Kapolres Jakarta Utara agar segera mengambil tindakan tegas terhadap permasalahan ini. “Kegiatan hari ini kami harapkan dapat mendorong pihak kepolisian, khususnya Kapolres Jakarta Utara, untuk segera menindaklanjuti dan bersikap tegas agar tidak berlarut-larut,” ujar yusron
Rudji, Perwakilan Masyarakat Betawi Pinggiran menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang terjadi. “Kami, masyarakat Betawi pinggiran, tidak bisa menerima tindakan seperti ini. Premanisme, intimidasi, dan kekerasan tidak mencerminkan budaya kita. Kami mendukung langkah tegas dari pihak Rojikepolisian untuk menjaga keamanan dan martabat wilayah Jakarta Utara,” ucap Roji
Iko Setiawan, Perwakilan Ormas turut menegaskan pentingnya solidaritas dan sikap tegas terhadap tindakan yang merusak ketertiban. “Ormas di Jakarta Utara bersatu menolak segala bentuk kekerasan dan intimidasi. Kami mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” ucap iko