JAKARTA | Indonesia AdiJaya – Menjelang perhelatan pesta Politik melalui Pemilu 2024. Belum lagi pemilihan Calon Presiden dan wakil Presiden RI, tentunya akan semakin seru melihat kontestasi untuk menuju menjadi pemimpin tertinggi di negeri ini.
Tentunya akan ada persaingan antar para calon yang diusung nantinya. Publik Nasional perlu melihat berkumpulnya Para Tokoh Bangsa yang saat ini, bisa menjadi Figur Calon Pemimpin mendatang dalam Kontestasi Pemilu 2024. Semangat Kerukunan terus terjalin, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan Tahun 2023.
Melihat hal tersebut, Persatuan Guru Besar Indonesia atau PERGUBI melakukan Kolaborasi dengan Rumah Kerja Kerukunan Nusantara (RKKN), mengadakan acara Makan Malam Bersama Para Tokoh Bangsa Menikmati Menu Nusantara Dalam Nuansa Kerukunan Nasional.
Adapun acara diadakan, Selasa (21/03/2023), Pukul 18.30 sampai 21.00 WIB, bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, Jalan Lapangan Banteng No.1, Jakarta Pusat.
Acara dihadiri oleh beberapa tokoh, diantaranya, Ketua PERGUBI Prof. Dr. Prof. Dr. Ir. Gimbal Doloksaribu ,MM., Pendiri RKKN Prof. Hoga Saragih, ST.,MT.,IPM.,CIRR., Ketua RKKN Ali Nasrullah Ramadhan, S.Ag.,SE.,M.Si., beberapa tokoh agama masyarakat, antara lain Ketua Umum Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) Surijaty Aminan, istri Owner brand Roti dan donat J-Co dan Mako serta salon terkenal Johnny Andrean, Tina Andrean, dan masih banyak lagi tokoh penting lainnya yang hadir.
Dalam kata sambutan nya, Ketua panitia dan juga pendiri RKKN, Prof. Hoga Saragih, ST.,MT.,IPM.,CIRR. mengatakan bahwa Malam Kerukunan Bangsa menjadi Kegiatan Perdana ada Rumah Kerja
Kerukunan Nusantara (RKKN) yang di landaskan pada Implementasi Hidup Pancasilais di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kerukunan menjadi satu Kata Kunci. Untuk keberlanjutan dalam hidup dan berkehidupan di Indonesia. Karena dengan Kerukunan,kita akan banyak belajar me-manusiakan manusia, sebagaimana telah di contohkan oleh Para Pendiri Bangsa, Para Orang Tua kita dan segenap Sesepuh di Negeri ini, ” ujar Hoga.
“Melalui momentum Malam Kerukunan Bangsa, ijinkan saya dan kawan-kawan saya membuka Ruang Kerjasama dan Kolaborasi dalam wadah Rumah Kerja Kerukunan Nusantara (RKKN) yang berorientasi pada kegiatan kerukunan di seluruh Wilayah Penjuru Negeri Indonesia,” pungkas Hoga.
Hal senada juga dikatakan oleh ketua RKKN, Ali Nasrullah Ramadhan, S.Ag.,SE.,M.Si., “Kita malam ini berkomitmen untuk malam Kerukunan Bangsa, yang akan kita gerilyakan seluruh Indonesia. Hal tersebut untuk menghadapi Pemilu yang damai, untuk menciptakan kondusifitas, elektabilitas dari para tokoh bangsa yang nantinya akan berkontestasi di Pemilu 2024 mendatang. Kita sengaja mengadakan acara ini agar menggugah masyarakat Indonesia agar tetap rukun, jangan terpecah karena kepentingan politik. Membangun Indonesia harus dengan Rukun dan Damai, ” pungkas Ali Nasrullah.
Tina Andrean di sela-sela acara, didampingi oleh Ketua Perwanti, Surijaty Aminan, mengatakan, “Kami sangat bahagia bisa hadir dalam acara hari ini, untuk memberikan restu dan dukungan sepenuhnya bagi seluruh umat di Indonesia bisa saling rukun bersama, sehingga bisa damai hingga nanti acara Pemilu dan Pilpres tahun 2024 yang akan datang. Kita semua semua dari berbagi suku bangsa, agama, bersatu hati kita menjaga kerukunan, Indonesia yang aman dan damai sejahtera, sukacita dan maju. Kita semua akan menerima yang terbaik dari pemerintah dan bangsa kita sendiri. Damai Sejahtera Indonesia, ” ujar Tina Andrean.
Acara diakhiri dengan penandatanganan bersama dukungan kerukunan bangsa dan juga berdoa bersama dari lintas antar agama.
Untuk Kepentingan Kebangsaan dalam upaya Harmonisasi Situasi dan Kondisi Masyarakat pada Tahun Politik 2023 ini, serta untuk meredam beberapa potensi gejolak sosial berdasar “euforia” politik serta menekan munculnya Gerakan Politik Identitas, Radikalis dan Intoleran, maka acara tersebut dipandang sangat perlu sebagai sebuah Gerakan Penyeimbang dalam nuansa Politik Kemanusiaan, yang berlandaskan Pancasila sebagai Falsafah Bangsa.
Acara Malam Kerukunan Bangsa membawa muatan esensi kerukunan yang disuarakan oleh Akademisi
dan Para Guru Besar di Indonesia, sehingga di harapkan menjadi sumber Inspirasi bagi berbagai kalangan masyarakat untuk lebih elegan menyikapi perbedaan sikap, pandangan dan dukungan politik, yang kesemuanya diharapkan jangan sampai menciderai demokrasi dan merusak tatanan kerukunan bangsa yang sudah sejak lama dipelihara dengan cara yang baik oleh kita semua. (JN).