KECAMATAN DUKUHTURI, KABUPATEN TEGAL | Indonesia AdiJaya – Selasa (07/02/2023). Usaha jual beli kayu tentunya tidak lepas dari limbah serbuk kayu dari sisa proses pemotongan kayu. Desa Pekauman Kulon merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dukuhturi. Desa ini merupakan kawasan home industry dengan produk utamanya adalah mebel, maka banyak limbah serbuk kayu yang dihasilkan di Desa Pekauman Kulon. Akan tetapi limbah serbuk kayu ini belum dimanfaatkan dengan maksimal. Sejauh ini limbah serbuk kayu hanya diolah menjadi bahan campuran batako. Berdasarkan permasalahan ini, Mahasiswa Undip memberikan inovasi pemanfaatan serbuk kayu menjadi briket.
Kebutuhan masayarakat akan bahan bakar berbasis minyak dan gas semakin meningkat, sementara produksinya sendiri semakin berkurang. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi teknologi berupa briket dari limbah serbuk gergaji menjadi bahan bakar alternatif pengganti minyak dan gas. Limbah serbuk gergaji adalah limbah yang di peroleh dari hasil pengolahan kayu berupa serbuk gergaji yang tidak di manfaatkan lagi dan menjadi limbah buangan. Limbah buangan tersebut akan menjadi sumber masalah bagi lingkungan. Briket kayu adalah bahan bakar yang dibuat dari serbuk gergaji kayu ( serbuk kayu ) dicampur dengan perekat kanji damar atau dapat pula tanpa diberi campuran perekat kemudian diberi tekanan dan dipanaskan.
Proses pembuatan briket cukup mudah serta alat dan bahan yang dibutuhkan pun mudah didapatkan. Untuk membuat kurang lebih 20 buah briket dibutuhkan 180 gram arang serbuk kayu dan 18 gram tepung kanji. Sedangkan alat yang diperlukan antara lain tungku, kayu bakar, serta kaleng bekas untuk proses pembakaran serta baskom, panci, dan pipa PVC untuk proses pembuatan adonan dan pencetakan. Pada proses pembakaran, serbuk kayu yang dibakar perlu dilebihkan kuantitasnya karena kuantitas akhir arang serbuk kayu akan berkurang karena pembakaran.
Bapak Sarbini selaku penanggung jawab pemotongan kayu jatimulya mengatakan bahwa “Mahasiswa KKN praktik membuat briket atau yang dikenal dengan arang dengan bahan baku serbuk kayu , alhamdulillah setelah beberapa kali pembakaran, saya lihat sudah bagus tetapi untuk kedepannya dapat diperbaiki lagi bentunya.”
Pemanfaatan limbah serbuk kayu untuk pembuatan briket arang dalam rangka mengurangi pencemaran lingkungan serta parallel dengan meningkatkan perekonomian masyarakat. Mengingat banyaknya peminat dan tingginya nilai guna briket in, diharapkan limbah serbuk kayu dari sisa pemotongan kayu dapat diminimalisir karena serbuk kayu diolah menjadi bentuk lain yang lebih berguna dan bernilai jual tinggi yakni briket. (**).
Video Tutorial : https://youtu.be/sYiR1hDpiF8